Seluk Beluk Kanker ProstatSeluk Beluk Kanker Prostat

Kanker Prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh abnormal dan tidak terkendali. Prostat adalah kelenjar seks pada pria, ukurannya kecil dan terletak dibawah kandung kemih, mengelilingi saluran kencing (uretra). Prostat memegang peranan penting dalam produksi cairan ejakulasi. 

Dalam beberapa tahun terakhir ini, kanker prostat merupakan keganasan tersering pada pria di Amerika Serikat, sedangkan di negara Asia insidensnya masih termasuk peringkat rendah. Data dari 13 Fakultas Kedokteran Negeri di Indonesia menunjukkan kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit keganasan tersering pada pria. Di Subbagian Urologi, bagian bedah FKUI/RSCM, selama periode 1995-1998 ditemukan rata-rata 17 kasus pertahun dan menduduki peringkat kedua setelah kanker buli-buli (kandung kemih).

Secara umum kanker prostat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu kanker yang masih terbatas dalam organ prostat (kanker dini) dan yang sudah menyebar keluar prostat baik ke organ sekitar maupun metastasis (penyebaran) jauh (kanker lanjut).

Penyebab dan Gejalanya

penyebabnya yang pasti belum diketahui dan pada stadium dini penyakit ini tidak menampakkan gejalanya. Setelah kanker berkembang, tumor yang membesar akan menekan bagian tubuh disekitarnya. Gejala lain yang mungkin muncul adalah rasa sakit pada waktu ejakulasi atau cairan ejakulasi berdarah. Bila penyakit sudah menyebar ke organ tubuh lain, gejala makin bervariasi. Misalnya penyebaran pada tulang dapat menimbulkan rasa nyeri pada tulang dan persendian.

Deteksi Dini

American Cancer Society menganjurkan agar semua pria berusia diatas 50 tahun mengikuti Program Deteksi Dini Kanker Prostat dengan melakukan pemeriksaan Prostate Specific Antigen total (PSA) dan peradaban prostat melalui dubur yang disebut Digital Rectal Examination (DRE). Pemeriksaan DRE harus dilakukan oleh dokter, sedangkan pemeriksaan PSA dapat dilakukan di laboratorium klinik. Bila ada riwayat kanker dalam keluarga, program deteksi dini kanker prostat ini dianjurkan sejak usia 40 tahun.

Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Memperoleh Hasil Pemeriksaan?

* Bila hasil DRE dan PSA normal, kira harus bersyukur dan mengulang pemeriksaan tersebut setahun kemudian.

* Bila salah satu hasilnya abnormal, jangan panik karena ini bukanlah sebuah vonis. Dokter Anda masih memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah suatu keganasan atau karena pembengkakan prostat jinak (BPH) 

* Bila DRE normal dan kadar PSA tidak terlalu tinggi (antara 4-10ng/ml), dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan PSA bebas (free-PSA) karena peningkatan kadar PSA dapat pula disebabkan oleh penyakit jinak (misalnya BPH). Untuk meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi dini kanker prostat, kini pemeriksaan free PSA dianjurkan untuk nilai PSA 2-10ng/ml. Dokter akan mencurigai adanya proses keganasan bila nilai rasio free PSA: PSA total rendah.

Mengapa orang bisa terkena kanker prostat?

Proses terjadinya kanker prostat, seperti juga keganasan lain, belum diketahui secara pasti. Namun dari hasil penelitian dapat diketahui beberapa faktor resiko untuk terjadinya penyakit ini, yaitu:

A. Faktor Resiko yang tidak dapat dicegah: 

Usia lanjut 

Semakin lanjut usia, resiko terjadinya kanker prostat meningkat dengan bermakna. Pada usia 50, sekitar 33 % pria memiliki tumor prostat kecil. Pada usia 80 sekitar 70 % pria dapat dibuktikan memiliki kanker prostat secara histopatologi (ilmu yang mempelajari tentang penyakit pada jaringan tubuh manusia). 

Kadar Hormon 

Kadar hormon testosteron yang tinggi berhubungan dengan peningkatan resiko kanker prostat. Testosteron akan diubah menjadi androgen yang lebih poten yaitu dihydrotestosteron (DHT) oleh enzim 5 alpha-reductase, yang memegang peran penting dalam proses pertumbuhan sel-sel prostate

Ras 

Orang dari ras kulit hitam memiliki resiko 2 kali lebih besar untuk terjadi kanker prostat dibanding ras lain. Orang-orang asia memiliki insiden kanker prostat yang paling rendah.

Riwayat Keluarga 

Semakin banyak anggota keluarga yang mengidap penyakit ini, maka semakin besar resiko anggota keluarga yang lain untuk dapat terkena kanker prostat juga. Bila ada satu anggota keluarga yang mengidap penyakit ini, maka resiko meningkat 2 kali bagi yang lain. Bila ada 2 anggota keluarga, maka resiko meningkat menjadi 2-5 kali. 

B. Faktor resiko yang dapat dicegah: 

Diet 

Konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi (terutama lemak hewani) dan kurang mengandung serat akan meningkatkan resiko terkena kanker prostat.

Apa saja gejalanya?

Gejala dan tanda kanker prostat tidak spesifik dan pada umumnya menyerupai gejala dan tanda dari PPJ sehingga sering menyebabkan keterlambatan dignosis. Pada keadaan lanjut mungkin penderita hanya mengeluh adanya nyeri di tulang belakang atau gangguan saraf karena sudah terjadi penyebaran kanker ke tulang belakang.

Untuk dapat mendeteksi kanker prostat sedini mungkin, maka pada setiap pria berusia di atas 50 tahun dengan keluhan berkemih (gejala saluran kemih bagian bawah), selain anamnesis juga harus dilakukan pemeriksaan fisik khusus dan pemeriksaan penunjang.

Apa yang akan ditanyakan oleh dokter?

Dokter akan menanyakan keluhan anda, kemudian perjalanan (perubahan-perubahan) yang anda rasakan sehubungan dengan keluhan tersebut. Adakah gejala-gejala iritasi (sering kencing/frequency, tergesa-gesa ingin kencing/urgency, sering kencing malam hari/nocturia dan sulit menahan kencing/urge incontinen), atau gejala-gejala obstruksi (kencing harus menunggu lama/hesitancy, pancaran kencing lemah, kencing tidak lampias, terputus-putus/intermittency, dan harus mengedan untuk memulai kencing/straining).

Kemudian riwayat keluarga, akan ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang sakit kanker prostat atau meninggal karena kanker prostat. Riwayat makanan (banyak mengkonsumsi lemak jenuh/lemak hewani) juga biasa ditanyakan karena termasuk salah satu faktor resiko.

Apa yang diperiksa oleh dokter?

Dokter akan memeriksa kesehatan Anda secara umum, kemudaian baru melakukan pemeriksaan khusus, yaitu pemeriksaan colok dubur. Pada pemeriksaan ini dokter dapat mencari adanya kelainan pada prostat yang mencurigakan ke arah kanker prostat, yaitu konsistensi yang keras, adanya nodul (benjolan di permukaan) dan pembesaran prostat yang tidak simetris. 

Pemeriksaan laboratorium apa yang harus di jalani? 

1. Pemeriksaan Prostate Specific Antigen (PSA)

2. PSA merupakan suatu glikoprotein yang secara primer diproduksi oleh sel-sel prostat. Kadar normalnya dalam darah adalah 0-4 ng/ml (nanogram per mililiter). Bila kadarnya antara 4-10 ng/ml, interpretasinya dapat berbeda karena masih bisa normal pada orang yang dalam kondisi tertentu, atau dapat merupakan tanda PPJ maupun kanker. Kadar yang lebih dari 10 ng/ml merupakan tanda yang cukup akurat untuk keberadaan kanker prostat, terutama bila sesuai dengan hasil pemeriksaan colok dubur. Dan pada keadaan ini, untuk memastikan diagnosis maka diperlukan pemeriksaan jaringan prostat yang diambil dengan cara biopsi. Perlu diperhatikan pula bahwa sekitar 43 % penderita kanker prostat dini memiliki nilai PSA kurang dari 4 ng/ml. Beberapa keadaan seperti pemakaian kateter (selang) uretra, pemeriksaan sistoskopi, prostatitis dan ejakulasi dapat meningkatkan nilai PSA pada keadaan tidak adanya kanker prostat. Pemakaian obat untuk PPJ seperti Finasteride dapat menurunkan nilai PSA. Dengan demikian dapat terjadi nilai positif palsu dan negatif palsu. Untuk mempertajam nilai diagostik PSA, terutama pada penderita dengan nilai PSA 4-10 ng/ml, digunakan nilai densitas PSA dan nilai rasio PSA bebas dengan PSA total. 

3. Pemeriksaan USG transrektal 

4. Pemeriksaan ini sudah digunakan secara rutin di klinik-klinik urologi sebagai salah satu prosedur pemeriksaan pada pasien dengan keluhan saluran kemih bagian bawah. Pemeriksaan dapat dilakukan saat rawat jalan dan tidak memerlukan persiapan khusus. Pada pemeriksaan ini dapat dinilai volume prostat dan adanya lesi hypoechoic atau hyperechoic yang mencurigakan adanya kanker prostat. Selain itu USG transrektal (TRUS) ini juga dapat digunakan sebagai pembimbing (guide) saat melakukan biopsi prostat.

5. Pemeriksaan Biopsi 

Harus dikerjakan untuk menentukan diagnosis pasti. Pasien biasanya diberikan antibiotika sebelum dilakukan tindakan, untuk mencegah kemungkinan infeksi akibat tindakan. 

Biopsi prostat sebaiknya dikerjakan secara rutin pada keadaan:
- Kecurigaan keganasan dari pemeriksaan colok dubur 
- Adanya lesi hypoechoic atau hyperechoic pada pemeriksaan TRUS 
- Nilai PSA lebih dari 10 ng/ml 
- Nilai densitas PSA lebih dari 0,15 (bila PSA 4-10 ng/ml) 

Pemeriksaan histopatologi dilakukan untuk menentukan derajat kanker (cancer staging) yang akan menjadi salah satu dasar pemilihan pengobatan.


Bagaimana pengobatannya?

Pengobatan kanker prostat sangat tergantung dari staging klinis. Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia dan penyakit penyerta lain yang dihubungkan dengan harapan hidup selanjutnya.

Untuk penderita kanker prostat dini (tidak ada penyebaran keluar prostat) yang berusia lebih dari 70 tahun tidak dilakukan pengobatan segera, hanya berupa watchful waiting (observasi). Bila pasien berusia kurang dari 70 tahun diberikan pengobatan dengan radioterapi radikal. 

Untuk penderita kanker prostat stadium yang lebih lanjut, yang berusia lebih dari 70 tahun diobati dengan radioterapi radikal, sedangkan yang berusia kurang dari 70 tahun dilakukan operasi prostatektomi radikal.

Bila saya tidak memiliki keluhan, kapan sih saya harus mulai memeriksakan prostat saya? Apakah saya harus periksa secara rutin dalam jangka waktu tertentu?
Anda dapat menilai resiko yang terdapat pada diri Anda sendiri. Misalnya riwayat keluarga, dan usia Anda sekarang.

Bila Anda seorang pria yang memiliki riwayat adanya anggota keluarga terkena kanker prostat, maka sebaiknya Anda memeriksakan kesehatan prostat Anda mulai usia 40 tahun.

Bila Anda seorang pria yang memiliki riwayat tidak adanya anggota keluarga yang terkena kanker prostat, maka sebaiknya Anda memeriksakan kesehatan prostat Anda mulai usia 50 tahun.

Adapun keluarga yang dimaksud adalah:
Kakek kandung, ayah kandung, saudara kandung ayah, saudara kandung ibu, anak kandung dari saudara kandung ayah maupun ibu (sepupu) dan saudara kandung Anda sendiri.

Untuk pemeriksaan rutin, Anda dapat menanyakan pada dokter yang memeriksa Anda. Jadi hal itu tergantung dari hasil pemeriksaan pertama Anda, apakah ditemukan kelainan atau tidak.

DISFUNGSI EREKSI PADA PENDERITA KANKER PROSTAT

Mengapa dapat terjadi DE pada penderita kanker prostat?

Dalam 2 tahun terakhir ini ada beberapa laporan tentang meningkatnya angka kejadian disfungsi ereksi pada penderita kanker prostat. DE dapat terjadi karena kanker prostatnya secara langsung (sangat jarang), namun lebih banyak karena pengobatan terhadap kanker prostat itu sendiri.

Pengobatan kanker prostat yang seperti apa yang bisa menyebabkan DE?

Jenis pengobatan kanker prostat ditentukan oleh derajat kanker, dini atau lanjut, dan kondisi fisik pasien.

Jenis pengobatannya antara lain:

1. Terapi Radiasi 

Radiasi lokal pada daerah prostat dapat mengenai saraf di sekitarnya yang berfungsi mengendalikan proses ereksi, dan juga saraf yang mengatur aliran darah ke *Censored.

2. Sebanyak 20-30 % penderita kanker prostat yang menjalani terapi radiasi mengalami DE.

3. Operasi Radikal Prostatektomi 

4. Pada operasi ini dilakukan pengangkatan kelenjar prostat secara utuh, sehingga memungkinkan cedera atau terangkatnya saraf yang berada di sekitarnya. DE pasca operasi ini juga sangat tergantung dari usia penderita, kemampuan ereksi sebelum operasi dan derajat kankernya sendiri. Pria muda dengan tumor kecil memiliki peluang besar untuk tidak mengalami DE setelah operasi.

5. Terapi Hormon Antiandrogen 

6. Penurunan kadar testosteron akan menurunkan libido dan pada akhirnya akan menurunkan kemampuan ereksi.

7. Cryosurgery 

8. Terapi ini dilakukan dengan mendinginkan sel-sel kanker agar mati, sehingga besar kemungkinan sarafnya akan menjadi beku. Dilaporkan 90 % penderita yang menjalani terapi ini akan mengalami DE.

Apakah kanker prostat menyebabkan DE secara langsung?
Kejadiannya sangat jarang, tetapi pernah dilaporkan. Secara teori memang bisa terjadi, yaitu bila tumornya tumbuh besar dan mengenai saraf di sekitar prostat.

Bagaimana terapi kanker prostat yang paling aman sehingga tidak berisiko terjadi DE sesudahnya?
Saat ini risiko DE pada penderita pasca radikal prostatektomi dilaporkan dapat dikurangi sejak semakin berkembangnya studi anatomi dan demonstrasi ‘nerve sparing prostetectomy’ (operasi pengangkatan prostat tanpa melibatkan saraf), sehingga saraf kavernosa yang berjalan di kedua sisi prostat dapat dipertahankan.

Dengan demikian sangat mungkin untuk melakukan prostatektomi tanpa mencederai saraf. Hasilnya 90 % pasien muda dan 50 % pasien tua tidak mengalami DE pasca operasi.

Bagaimana mencegah supaya tidak terkena kanker prostat?
Sayangnya, faktor resiko yang utama dari kanker prostat tidak dapat dicegah, seperti usia, ras dan riwayat keluarga yang menderita kanker prostat. Namun masih ada yang dapat dilakukan yaitu menjaga konsumsi makanan (makan banyak serat yang terdapat pada sayur dan buah-buahan), serta mengurangi asupan lemak jenuh yang terdapat pada daging dan makanan hewani lain.

Bawang Serang Kanker Prostat

Menurut sebuah penelitian terbaru bawang diyakini dapat memberikan perlindungan terbaik terhadap kanker prostat sementara makan daging menjadi faktor resiko terbesar penyakit ini. 

Para peneliti juga berhasil mengidentifikasi apa yang melindungi dan meningkatkan resiko kanker prostat. Produk yang berasal dari hewan ditemukan menjadi faktor resiko sementara produk sayuran menjadi faktor penurun. 

Karena itu, kanker prostat hampir tidak terdengar terjadi di wilayah Greenland dimana ikan menjadi makanan utama dan sangat sedikit di wilayah Cina dimana teh hijau menjadi minuman utamanya. 

Faktor resiko terbesar bagi kanker prostat adalah produk hewan termasuk daging dan produk olahannya sementara produk sayuran seperti bawang merah, bawang bombay, bawang putih disusul sereal, gandum, buncis, buah-buahan dan sayuran paling memberikan keuntungan dapat menyerang kanker prostat. 

Tingkat sinar matahari di masing-masing negara dan vitamin D juga memberikan perlindungan. Vitamin D berfungsi menurunkan perkembangan penyakit ini dengan mengikat sel kanker dan membunuhnya atau membuat sel lebih lunak dan tidak berbahaya.

Saus Tomat Kurangi Resiko Kanker Prostat

Menurut penelitian terbaru konsumsi saus tomat dua kali per minggu diyakini dapat mengurangi resiko berkembangnya kanker prostat pada pria sampai tiga kali lipat. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakuan peneliti Amerika yang melibatkan 50.000 pria yang mengkonsumsi produk tomat lebih banyak. 

Rahasianya terletak pada lycopene, sebuah antioksidan dalam kulit tomat yang membuat tomat berwarna merah. Para peneliti menduga lycopen ini bergabung dengan unsur penyerang penyakit yang lebih memudahkan bagi tubuh menyerap dalam bentuk saus dari pada tomat mentah. 

Dr Edward Giovannuci, seorang ahli nutrisi di Harvard Medical School yang memimpin penelitian selama 12 tahun mengungkapkan saus tomat merupakan sumber ideal lycopene karena saus membawa konsentrasi senyawa yang tinggi akibat proses pemanasan dalam produksi. 

Kanker prostat adalah kanker yang paling umum diderita pria. Karena perkembangnya yang lambat, banyak pria tidak menyadari bahwa ia tengah mengalaminya sampai mereka merasakan gejala-gejala seperti kesulitan buang air kecil atau sakit pinggang, pinggul dan pelvis. 

Dalam beberapa tahun belakang ini, para peneliti telah memeriksa apakah perubahan dalam diet dapat membantu mencegah penyakit ini. Sebagian besar peneliti memfokuskan pada makanan yang mengandung lycopene sebagai antioksidan yang dapat menyerang racun sebagai penyebab kerusakan sel yang memicu kanker. 

Meskipun lycopen ditemukan dalam makanan seperti kerang, semangka dan sejenis jeruk berwarna merah muda, tomat adalah sumber yang paling kaya lycopen.
Kanker Prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh abnormal dan tidak terkendali. Prostat adalah kelenjar seks pada pria, ukurannya kecil dan terletak dibawah kandung kemih, mengelilingi saluran kencing (uretra). Prostat memegang peranan penting dalam produksi cairan ejakulasi. 

Dalam beberapa tahun terakhir ini, kanker prostat merupakan keganasan tersering pada pria di Amerika Serikat, sedangkan di negara Asia insidensnya masih termasuk peringkat rendah. Data dari 13 Fakultas Kedokteran Negeri di Indonesia menunjukkan kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit keganasan tersering pada pria. Di Subbagian Urologi, bagian bedah FKUI/RSCM, selama periode 1995-1998 ditemukan rata-rata 17 kasus pertahun dan menduduki peringkat kedua setelah kanker buli-buli (kandung kemih).

Secara umum kanker prostat dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu kanker yang masih terbatas dalam organ prostat (kanker dini) dan yang sudah menyebar keluar prostat baik ke organ sekitar maupun metastasis (penyebaran) jauh (kanker lanjut).

Penyebab dan Gejalanya

penyebabnya yang pasti belum diketahui dan pada stadium dini penyakit ini tidak menampakkan gejalanya. Setelah kanker berkembang, tumor yang membesar akan menekan bagian tubuh disekitarnya. Gejala lain yang mungkin muncul adalah rasa sakit pada waktu ejakulasi atau cairan ejakulasi berdarah. Bila penyakit sudah menyebar ke organ tubuh lain, gejala makin bervariasi. Misalnya penyebaran pada tulang dapat menimbulkan rasa nyeri pada tulang dan persendian.

Deteksi Dini

American Cancer Society menganjurkan agar semua pria berusia diatas 50 tahun mengikuti Program Deteksi Dini Kanker Prostat dengan melakukan pemeriksaan Prostate Specific Antigen total (PSA) dan peradaban prostat melalui dubur yang disebut Digital Rectal Examination (DRE). Pemeriksaan DRE harus dilakukan oleh dokter, sedangkan pemeriksaan PSA dapat dilakukan di laboratorium klinik. Bila ada riwayat kanker dalam keluarga, program deteksi dini kanker prostat ini dianjurkan sejak usia 40 tahun.

Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Memperoleh Hasil Pemeriksaan?

* Bila hasil DRE dan PSA normal, kira harus bersyukur dan mengulang pemeriksaan tersebut setahun kemudian.

* Bila salah satu hasilnya abnormal, jangan panik karena ini bukanlah sebuah vonis. Dokter Anda masih memerlukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah suatu keganasan atau karena pembengkakan prostat jinak (BPH) 

* Bila DRE normal dan kadar PSA tidak terlalu tinggi (antara 4-10ng/ml), dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan PSA bebas (free-PSA) karena peningkatan kadar PSA dapat pula disebabkan oleh penyakit jinak (misalnya BPH). Untuk meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi dini kanker prostat, kini pemeriksaan free PSA dianjurkan untuk nilai PSA 2-10ng/ml. Dokter akan mencurigai adanya proses keganasan bila nilai rasio free PSA: PSA total rendah.

Mengapa orang bisa terkena kanker prostat?

Proses terjadinya kanker prostat, seperti juga keganasan lain, belum diketahui secara pasti. Namun dari hasil penelitian dapat diketahui beberapa faktor resiko untuk terjadinya penyakit ini, yaitu:

A. Faktor Resiko yang tidak dapat dicegah: 

Usia lanjut 

Semakin lanjut usia, resiko terjadinya kanker prostat meningkat dengan bermakna. Pada usia 50, sekitar 33 % pria memiliki tumor prostat kecil. Pada usia 80 sekitar 70 % pria dapat dibuktikan memiliki kanker prostat secara histopatologi (ilmu yang mempelajari tentang penyakit pada jaringan tubuh manusia). 

Kadar Hormon 

Kadar hormon testosteron yang tinggi berhubungan dengan peningkatan resiko kanker prostat. Testosteron akan diubah menjadi androgen yang lebih poten yaitu dihydrotestosteron (DHT) oleh enzim 5 alpha-reductase, yang memegang peran penting dalam proses pertumbuhan sel-sel prostate

Ras 

Orang dari ras kulit hitam memiliki resiko 2 kali lebih besar untuk terjadi kanker prostat dibanding ras lain. Orang-orang asia memiliki insiden kanker prostat yang paling rendah.

Riwayat Keluarga 

Semakin banyak anggota keluarga yang mengidap penyakit ini, maka semakin besar resiko anggota keluarga yang lain untuk dapat terkena kanker prostat juga. Bila ada satu anggota keluarga yang mengidap penyakit ini, maka resiko meningkat 2 kali bagi yang lain. Bila ada 2 anggota keluarga, maka resiko meningkat menjadi 2-5 kali. 

B. Faktor resiko yang dapat dicegah: 

Diet 

Konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi (terutama lemak hewani) dan kurang mengandung serat akan meningkatkan resiko terkena kanker prostat.

Apa saja gejalanya?

Gejala dan tanda kanker prostat tidak spesifik dan pada umumnya menyerupai gejala dan tanda dari PPJ sehingga sering menyebabkan keterlambatan dignosis. Pada keadaan lanjut mungkin penderita hanya mengeluh adanya nyeri di tulang belakang atau gangguan saraf karena sudah terjadi penyebaran kanker ke tulang belakang.

Untuk dapat mendeteksi kanker prostat sedini mungkin, maka pada setiap pria berusia di atas 50 tahun dengan keluhan berkemih (gejala saluran kemih bagian bawah), selain anamnesis juga harus dilakukan pemeriksaan fisik khusus dan pemeriksaan penunjang.

Apa yang akan ditanyakan oleh dokter?

Dokter akan menanyakan keluhan anda, kemudian perjalanan (perubahan-perubahan) yang anda rasakan sehubungan dengan keluhan tersebut. Adakah gejala-gejala iritasi (sering kencing/frequency, tergesa-gesa ingin kencing/urgency, sering kencing malam hari/nocturia dan sulit menahan kencing/urge incontinen), atau gejala-gejala obstruksi (kencing harus menunggu lama/hesitancy, pancaran kencing lemah, kencing tidak lampias, terputus-putus/intermittency, dan harus mengedan untuk memulai kencing/straining).

Kemudian riwayat keluarga, akan ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang sakit kanker prostat atau meninggal karena kanker prostat. Riwayat makanan (banyak mengkonsumsi lemak jenuh/lemak hewani) juga biasa ditanyakan karena termasuk salah satu faktor resiko.

Apa yang diperiksa oleh dokter?

Dokter akan memeriksa kesehatan Anda secara umum, kemudaian baru melakukan pemeriksaan khusus, yaitu pemeriksaan colok dubur. Pada pemeriksaan ini dokter dapat mencari adanya kelainan pada prostat yang mencurigakan ke arah kanker prostat, yaitu konsistensi yang keras, adanya nodul (benjolan di permukaan) dan pembesaran prostat yang tidak simetris. 

Pemeriksaan laboratorium apa yang harus di jalani? 

1. Pemeriksaan Prostate Specific Antigen (PSA)

2. PSA merupakan suatu glikoprotein yang secara primer diproduksi oleh sel-sel prostat. Kadar normalnya dalam darah adalah 0-4 ng/ml (nanogram per mililiter). Bila kadarnya antara 4-10 ng/ml, interpretasinya dapat berbeda karena masih bisa normal pada orang yang dalam kondisi tertentu, atau dapat merupakan tanda PPJ maupun kanker. Kadar yang lebih dari 10 ng/ml merupakan tanda yang cukup akurat untuk keberadaan kanker prostat, terutama bila sesuai dengan hasil pemeriksaan colok dubur. Dan pada keadaan ini, untuk memastikan diagnosis maka diperlukan pemeriksaan jaringan prostat yang diambil dengan cara biopsi. Perlu diperhatikan pula bahwa sekitar 43 % penderita kanker prostat dini memiliki nilai PSA kurang dari 4 ng/ml. Beberapa keadaan seperti pemakaian kateter (selang) uretra, pemeriksaan sistoskopi, prostatitis dan ejakulasi dapat meningkatkan nilai PSA pada keadaan tidak adanya kanker prostat. Pemakaian obat untuk PPJ seperti Finasteride dapat menurunkan nilai PSA. Dengan demikian dapat terjadi nilai positif palsu dan negatif palsu. Untuk mempertajam nilai diagostik PSA, terutama pada penderita dengan nilai PSA 4-10 ng/ml, digunakan nilai densitas PSA dan nilai rasio PSA bebas dengan PSA total. 

3. Pemeriksaan USG transrektal 

4. Pemeriksaan ini sudah digunakan secara rutin di klinik-klinik urologi sebagai salah satu prosedur pemeriksaan pada pasien dengan keluhan saluran kemih bagian bawah. Pemeriksaan dapat dilakukan saat rawat jalan dan tidak memerlukan persiapan khusus. Pada pemeriksaan ini dapat dinilai volume prostat dan adanya lesi hypoechoic atau hyperechoic yang mencurigakan adanya kanker prostat. Selain itu USG transrektal (TRUS) ini juga dapat digunakan sebagai pembimbing (guide) saat melakukan biopsi prostat.

5. Pemeriksaan Biopsi 

Harus dikerjakan untuk menentukan diagnosis pasti. Pasien biasanya diberikan antibiotika sebelum dilakukan tindakan, untuk mencegah kemungkinan infeksi akibat tindakan. 

Biopsi prostat sebaiknya dikerjakan secara rutin pada keadaan:
- Kecurigaan keganasan dari pemeriksaan colok dubur 
- Adanya lesi hypoechoic atau hyperechoic pada pemeriksaan TRUS 
- Nilai PSA lebih dari 10 ng/ml 
- Nilai densitas PSA lebih dari 0,15 (bila PSA 4-10 ng/ml) 

Pemeriksaan histopatologi dilakukan untuk menentukan derajat kanker (cancer staging) yang akan menjadi salah satu dasar pemilihan pengobatan.


Bagaimana pengobatannya?

Pengobatan kanker prostat sangat tergantung dari staging klinis. Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia dan penyakit penyerta lain yang dihubungkan dengan harapan hidup selanjutnya.

Untuk penderita kanker prostat dini (tidak ada penyebaran keluar prostat) yang berusia lebih dari 70 tahun tidak dilakukan pengobatan segera, hanya berupa watchful waiting (observasi). Bila pasien berusia kurang dari 70 tahun diberikan pengobatan dengan radioterapi radikal. 

Untuk penderita kanker prostat stadium yang lebih lanjut, yang berusia lebih dari 70 tahun diobati dengan radioterapi radikal, sedangkan yang berusia kurang dari 70 tahun dilakukan operasi prostatektomi radikal.

Bila saya tidak memiliki keluhan, kapan sih saya harus mulai memeriksakan prostat saya? Apakah saya harus periksa secara rutin dalam jangka waktu tertentu?
Anda dapat menilai resiko yang terdapat pada diri Anda sendiri. Misalnya riwayat keluarga, dan usia Anda sekarang.

Bila Anda seorang pria yang memiliki riwayat adanya anggota keluarga terkena kanker prostat, maka sebaiknya Anda memeriksakan kesehatan prostat Anda mulai usia 40 tahun.

Bila Anda seorang pria yang memiliki riwayat tidak adanya anggota keluarga yang terkena kanker prostat, maka sebaiknya Anda memeriksakan kesehatan prostat Anda mulai usia 50 tahun.

Adapun keluarga yang dimaksud adalah:
Kakek kandung, ayah kandung, saudara kandung ayah, saudara kandung ibu, anak kandung dari saudara kandung ayah maupun ibu (sepupu) dan saudara kandung Anda sendiri.

Untuk pemeriksaan rutin, Anda dapat menanyakan pada dokter yang memeriksa Anda. Jadi hal itu tergantung dari hasil pemeriksaan pertama Anda, apakah ditemukan kelainan atau tidak.

DISFUNGSI EREKSI PADA PENDERITA KANKER PROSTAT

Mengapa dapat terjadi DE pada penderita kanker prostat?

Dalam 2 tahun terakhir ini ada beberapa laporan tentang meningkatnya angka kejadian disfungsi ereksi pada penderita kanker prostat. DE dapat terjadi karena kanker prostatnya secara langsung (sangat jarang), namun lebih banyak karena pengobatan terhadap kanker prostat itu sendiri.

Pengobatan kanker prostat yang seperti apa yang bisa menyebabkan DE?

Jenis pengobatan kanker prostat ditentukan oleh derajat kanker, dini atau lanjut, dan kondisi fisik pasien.

Jenis pengobatannya antara lain:

1. Terapi Radiasi 

Radiasi lokal pada daerah prostat dapat mengenai saraf di sekitarnya yang berfungsi mengendalikan proses ereksi, dan juga saraf yang mengatur aliran darah ke *Censored.

2. Sebanyak 20-30 % penderita kanker prostat yang menjalani terapi radiasi mengalami DE.

3. Operasi Radikal Prostatektomi 

4. Pada operasi ini dilakukan pengangkatan kelenjar prostat secara utuh, sehingga memungkinkan cedera atau terangkatnya saraf yang berada di sekitarnya. DE pasca operasi ini juga sangat tergantung dari usia penderita, kemampuan ereksi sebelum operasi dan derajat kankernya sendiri. Pria muda dengan tumor kecil memiliki peluang besar untuk tidak mengalami DE setelah operasi.

5. Terapi Hormon Antiandrogen 

6. Penurunan kadar testosteron akan menurunkan libido dan pada akhirnya akan menurunkan kemampuan ereksi.

7. Cryosurgery 

8. Terapi ini dilakukan dengan mendinginkan sel-sel kanker agar mati, sehingga besar kemungkinan sarafnya akan menjadi beku. Dilaporkan 90 % penderita yang menjalani terapi ini akan mengalami DE.

Apakah kanker prostat menyebabkan DE secara langsung?
Kejadiannya sangat jarang, tetapi pernah dilaporkan. Secara teori memang bisa terjadi, yaitu bila tumornya tumbuh besar dan mengenai saraf di sekitar prostat.

Bagaimana terapi kanker prostat yang paling aman sehingga tidak berisiko terjadi DE sesudahnya?
Saat ini risiko DE pada penderita pasca radikal prostatektomi dilaporkan dapat dikurangi sejak semakin berkembangnya studi anatomi dan demonstrasi ‘nerve sparing prostetectomy’ (operasi pengangkatan prostat tanpa melibatkan saraf), sehingga saraf kavernosa yang berjalan di kedua sisi prostat dapat dipertahankan.

Dengan demikian sangat mungkin untuk melakukan prostatektomi tanpa mencederai saraf. Hasilnya 90 % pasien muda dan 50 % pasien tua tidak mengalami DE pasca operasi.

Bagaimana mencegah supaya tidak terkena kanker prostat?
Sayangnya, faktor resiko yang utama dari kanker prostat tidak dapat dicegah, seperti usia, ras dan riwayat keluarga yang menderita kanker prostat. Namun masih ada yang dapat dilakukan yaitu menjaga konsumsi makanan (makan banyak serat yang terdapat pada sayur dan buah-buahan), serta mengurangi asupan lemak jenuh yang terdapat pada daging dan makanan hewani lain.

Bawang Serang Kanker Prostat

Menurut sebuah penelitian terbaru bawang diyakini dapat memberikan perlindungan terbaik terhadap kanker prostat sementara makan daging menjadi faktor resiko terbesar penyakit ini. 

Para peneliti juga berhasil mengidentifikasi apa yang melindungi dan meningkatkan resiko kanker prostat. Produk yang berasal dari hewan ditemukan menjadi faktor resiko sementara produk sayuran menjadi faktor penurun. 

Karena itu, kanker prostat hampir tidak terdengar terjadi di wilayah Greenland dimana ikan menjadi makanan utama dan sangat sedikit di wilayah Cina dimana teh hijau menjadi minuman utamanya. 

Faktor resiko terbesar bagi kanker prostat adalah produk hewan termasuk daging dan produk olahannya sementara produk sayuran seperti bawang merah, bawang bombay, bawang putih disusul sereal, gandum, buncis, buah-buahan dan sayuran paling memberikan keuntungan dapat menyerang kanker prostat. 

Tingkat sinar matahari di masing-masing negara dan vitamin D juga memberikan perlindungan. Vitamin D berfungsi menurunkan perkembangan penyakit ini dengan mengikat sel kanker dan membunuhnya atau membuat sel lebih lunak dan tidak berbahaya.

Saus Tomat Kurangi Resiko Kanker Prostat

Menurut penelitian terbaru konsumsi saus tomat dua kali per minggu diyakini dapat mengurangi resiko berkembangnya kanker prostat pada pria sampai tiga kali lipat. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakuan peneliti Amerika yang melibatkan 50.000 pria yang mengkonsumsi produk tomat lebih banyak. 

Rahasianya terletak pada lycopene, sebuah antioksidan dalam kulit tomat yang membuat tomat berwarna merah. Para peneliti menduga lycopen ini bergabung dengan unsur penyerang penyakit yang lebih memudahkan bagi tubuh menyerap dalam bentuk saus dari pada tomat mentah. 

Dr Edward Giovannuci, seorang ahli nutrisi di Harvard Medical School yang memimpin penelitian selama 12 tahun mengungkapkan saus tomat merupakan sumber ideal lycopene karena saus membawa konsentrasi senyawa yang tinggi akibat proses pemanasan dalam produksi. 

Kanker prostat adalah kanker yang paling umum diderita pria. Karena perkembangnya yang lambat, banyak pria tidak menyadari bahwa ia tengah mengalaminya sampai mereka merasakan gejala-gejala seperti kesulitan buang air kecil atau sakit pinggang, pinggul dan pelvis. 

Dalam beberapa tahun belakang ini, para peneliti telah memeriksa apakah perubahan dalam diet dapat membantu mencegah penyakit ini. Sebagian besar peneliti memfokuskan pada makanan yang mengandung lycopene sebagai antioksidan yang dapat menyerang racun sebagai penyebab kerusakan sel yang memicu kanker. 

Meskipun lycopen ditemukan dalam makanan seperti kerang, semangka dan sejenis jeruk berwarna merah muda, tomat adalah sumber yang paling kaya lycopen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2 Rahasia Besar Dibalik Sukses Bisnis Online