diabetes

Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh tubuh. Diabetes Mellitus / DM dikenal juga dengan sebutan penyakit gula darah atau kencing manis yang mempunyai jumlah penderita yang cukup banyak di Indonesia juga di seluruh dunia.

Pada orang yang sehat karbohidrat dalam makanan yang dimakan akan diubah menjadi glukosa yang akan didistribusikan ke seluruh sel tubuh untuk dijadikan energi dengan bantuan insulin. Pada orang yang menderita kencing manis, glukosa sulit masuk ke dalam sel karena sedikit atau tidak adanya zat insulin dalam tubuh. Akibatnya kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi yang nantinya dapat memberikan efek samping yang bersifat negatif atau merugikan.

Kadar gula yang tinggi akan dibuang melalui air seni. Dengan demikian air seni penderita kencing manis akan mengandung gula sehingga sering dilebung atau dikerubuti semut. Selanjutnya orang tersebut akan kekurangan energi / tenaga, mudah lelah, lemas, mudah haus dan lapar, sering kesemutan, sering buang air kecil, gatal-gatal, dan sebagainya. Kandungan atau kadar gula penderita diabetes saat puasa adalah lebih dari 126 mg/dl dan saat tidak puasa atau normal lebih dari 200 mg/dl. Pada orang normal kadar gulanya berkisar 60-120 mg/dl.

Penyakit yang akan ditimbulkan oleh penyakit gula darah ini adalah gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk / gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang bagi penderita yang parah bisa amputasi anggota tubuh karena pembusukan. Oleh sebab itu sangat dianjurkan melakukan perawatan yang serius bagi penderita serta melaksanakan / menjalani gaya hidup yang sehat dan baik bagi yang masih sehat maupun yang sudah sakit.

Terdapat dua tipe diabetes mellitus, DM tipe 1 adalah di mana tubuh kekurangan hormon insulin atau istilahnya Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan DM tipe 2 di mana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya atau istilahnya Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).

Diabetes bukan 100% penyakit turunan. Diabetes melistus bisa disebabkan riwayat keturunan maupun disebabkan oleh gaya hidup yang buruk. Setiap orang bisa terkena penyakit kencing manis baik tua maupun muda. Waspada bagi anda yang memiliki orang tua yang merupakan pengidap diabetes, karena anda akan juga memiliki bakat gula darah jika tidak menjalankan gaya hidup yang baik.

Resiko terkena diabetes dapat dikurangi dengan mengatur pola makan yang sehat, rajin olahraga, tidur yang cukup, menghindari rokok mirasantika dan lain sebagainya. Bagi anda yang sudah terkena diabetes sebaiknya berolahraga setiap pagi, makan makanan yang bergizi rendah karbohidrat dan lemak namun tinggi protein, vitamin dan mineral. Perbanyak makan sayuran dan makanan berserat tinggi lainnya. Rajin-rajin memeriksakan kandungan gula darah anda dan menginjeksi insulin ke dalam tubuh dan minum obat jika diperlukan sesuai petunjuk dokter secara teratur. Dengan begitu anda dapat menghindar dari resiko efek yang lebih parah.


 

Komentar

  1. Selain tripang emas, undur-undur juga bisa digunakan sebagai obat alternatif mengatasi diabetes. Binatangkecil biasa dijumpai di sekitar rumah berhalaman pasir itu ampuh menurunkan gula darah.

    Undur-undur mempunyai nama latin Myrmeleon sp ternyata berkhasiat menurunkan kadar gula penderita diabetes.

    Berdasarkan penelitian diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp) 2006, binatang ini mengandung zat sulfonylurea.

    Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Karena, ketika insulin dalam tubuh manusia menurun sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi ketidakseimbangan. Di mana insulin sebagai penghasil energi tubuh terus berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit.

    Pemilik Toko Obat Wan Fu Dang di Kapas Krampung, Koh Eddy, mengakui undur-undur sejak lama dikenal masyarakat Tiongkok untuk pengobatan diabetes. Biasanya, undur-undur mentah dimasukkan ke dalam kapsul atau dicampur bahan herbal lain lalu ditelan. Cara pengobatan alternatif ini kini mulai diburu pasien diabetes.

    Sebenarnya, Koh Eddy sudah mendatangkan di-gu-niu (undur-undur darat dalam bahasa Mandarin) dari Tiongkok pada dua tahun lalu. Namun, saat itu penderita diabetes di Surabaya kurang merespons. ”Yang beli tidak ada, jadi sia-sia, eh sekarang bomming lagi di-gu-niu hidup,” tuturnya.

    Dr Huang Lie Ying dari Klinik Hwato Medicine, Gubeng, mengungkapkan bahwa di-gu-niu memang digunakan di
    Tiongkok sebagai obat diabetes, dan nyatanya manjur. "Namun, penelitian klinisnya dan pemakaian secara klinis di Tiongkok belum ada" tukas Huang yang asli Tiongkok dan hanya bisa bahasa Mandarin ini, Jumat (27/10).

    Warga Surabaya telah membuktikan khasiat undur-undur untuk mengobati diabetes adalah Roeslan, 50. Pria asal Mojokerto tinggal di kawasan Jl Tambakasari itu mengidap diabetes dengan kadar gula darah mencapai 300 mg/dl. Namun, setelah rutin menelan undur-undur, gula darahnya turun menjadi 140 mg/dl. "Saya memperoleh undurundur dengan mencari di desa" tukasnya.

    Ia minum sehari dua kali dengan cara ditelan, sekali telan langsung tiga ekor. Karena, kadar gula darahnya sudah turun, konsumsi undur-undurnya berkurang menjadi tiga ekor sehari. Jika menelan hewan ini terlalu banyak menyebabkan badan panas.

    Pencari undur-undur dan pengepulnya ada di Surabaya. Seperti dijumpai Surya di daerah Gunungsari. Untung, 40, warga Jl Jagalaya ini banyak menerima pesanan undur-undur. "Biasanya mereka datang kemari sambil mencari ikan hias yang saya jual" tukasnya.

    Suatu ketika ada ibu datang dengan sepeda motornya menanyakan bisakah mencarikan undur-undur.
    "Menurutnya undur-undur oleh ibu tadi bisa sebagai obat diabetes" kata pria berkumis ini.

    Karena di masa kecil bermain undur-undur, Untung tidak susah mencari tempat hewan ini. Ia menjual satu undur-undur seharga 1.000 per ekor. Tetapi, itu tergantung pada musim. Musim kemarau mudah mencari anak capung jarum ini. Sebaliknya jika musim hujan susah, sehingga harganya lebih mahal. Sebab tanah menjadi basah. Dan undur-undur pun enggan keluar.

    Ningsih, pengepul undur-undur hidup di Nginden II mengatakan konsumen biasanya pesan minimal 50 ekor. Untuk di bawah jumlah itu, alumnus Perbanas ini menghargainya dengan Rp 7500 per ekor. "Kalau pesan di atas 100 memang harganya 1.000" tukasnya.

    Menurutnya, hewan ini tidak mudah mati meskipun dikirim ke luar kota. "Undur-undur ini punya daya tahan hidup yang cukup tinggi" ujar Ningsih. Dalam kondisi tertutup diwadahi plastik, undur-undur tetap hidup asal ada pasir dan semut.

    ========================================================================

    susu? gue rasa buat bantu produksi Insulin di pankreas.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

2 Rahasia Besar Dibalik Sukses Bisnis Online